Tuesday 19 February 2013

Barang Djadoel Antik Kuno Lama Dan Lawas

Di Indonesia barang antik bisa diperoleh dengan cara berburu dari kota ke kota. Ada saja pedagang barang antik yang bisa ditemui di kota kota tertentu. Mereka memang pekerjaannya sehari hari adalah berburu barang antik dari rumah ke rumah.

Selain berburu dari kota ke kota, barang antik juga bisa didapat dengan melihat internet. Banyak website bermunculan yang themanya adalah barang antik. Beberapa bahkan menggunakan media gratisan seperti blogspot.com.

Dikota kota tertentu bahkan ada pasar yang menjual barang antik. Solo misalnya, terkenal dengan pasar Triwindu nya. Jakarta dengan Jalan Surabayanya. Kota kota lain seperti Semarang merindukan uluran tangan pemda untuk membangun pasar barang antik, walaupun kenyataannya sudah ada pasar Johar yang secara turun temurun secara tidak resmi sudah menjadi pasar barang antik.

Barang antik sangat banyak jenisnya. Beberapa kategori yang terkenal misalnya : Lampu, dan furniture. Tidak lengkap rasanya bila seorang kolektor belum pernah mengoleksi lampu gantung antik yang disebut juga lampu katrol atau lampu kerek. Lampu dari besi dengan ciri khas memiliki sebuah bandul yang cukup berat. Bandul tersebut bergantung pada rantai yang melilit sebuah roda besi diatas lampu. Kegunaan bandul ini adalah untuk menaikkan atau menurunkan posisi lampu.


Furniture yang paling terkenal adalah lemari dan meja kursi. Dalam urusan lemari yang terkenal misalnya jenis kayu. Ada kayu sutra ambon, ada kayu dari Ciha yang bernama Swan Ci. Selain urusan bahan bakunya, furniture juga dipisahkan dalam beberapa kategori misalnya : primitif atau eropah. Kursi panjang risban amat terkenal sebagai kursi primitif yang mestinya pernah dikoleksi oleh seorang kolektor barang antik.

Selain pemisahan berdasarkan kurun waktu primitif dan eropah, masih ada lagi periode Art Deco. Periode ini lebih muda umurnya yaitu sesudah perang dunia ke 2. kemudian masih ada lagi periode Semarangan dan Jengki.

Periode Art Deco cirinya adalah lengkung pada sudutnya dan tipis pada papannya. Ciri kategori jengki adalah kakinya yang terbuat dari kayu bulat yang makin mengecil ketika mendekati lantai dan dipasang miring kesamping.

Jenis kursi yang terkenal misalnya kursi lenong betawi atau kursi tapel kuda. Biasanya lengkap dengan meja marmer dari Italia yang berwarna putih. Marmer ini bila diraba bagian bawahnya akan terasa kasar, ini tanda bahwa umurnya sudah tua. Bila dilihat pada bagian bawah marmer kadang-kadang bisa ditemukan tulisan agak besar berwarna merah : Samarang atau Batavia. Kursi lenong dan kanjengan ada yang dilengkapi dengan meja yang tiang tengahnya dihias dengan 4 keping tegel berhias gambar berwarna.

Selain kursi lenong, terkenal pula kursi sedan atau kursi becak atau kursi leter D. Ada pula jenis lain yang disebut kursi kanjengan.

Kursi lenong, kursi Sedan, dan kursi kanjengan biasanya memiliki tempat duduk dan sandaran yang dibuat dari anyaman rotan.

Untuk jenis lemari yang terkenal adalah lemari cina yang disebut Cui Ho. Lemari ini ada yang berukir gambar 8 dewa atau flora dan fauna. Walaupun kecil, harganya bisa mencapai puluhan juta jupiah. Dan ini membuat para pemalsu bergairah untuk membuat reproduksinya.

Untuk urusan lemari bergaya eropah, yang masyhur adalah furniture Van Der Pol. Ciri barang yang bergaya van der pol biasanya memiliki tiang yang berulir seperti kue untir-untir. Van der pol sendiri adalah perusahaan furniture tempo doeloe yang tersebar dibeberapa kota di pulau jawa.